Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Info Heboh boh..


Mungkinkah 28 September Kiamat ?  Tiga Hal Apakah yang akan Terjadi di Langit ?

indonesiana-EclipsedMoonPugh720.jpg
  Agamawan cum peramal kiamat menginterpretasi kejadian kosmik ini sebagai pertanda kiamat.Peristiwa besar  akan melibatkan bulan bakal terjadi 28 September mendatang ,dimungkinkan akan terjadi gerhana bulan total, gerhana tetrad dengan  jarak paling dekat  ke bumi.
Diperkirakan pada 28 September nanti, bulan akan melayang masuk ke dalam bayangan paling gelap bumi.Lazimnya peristiwa ini lebih  dikenal dengan sebutan  gerhana bulan total. namun sayangnya fenomena alam ini  berupa Gerhana bulan total ini hanya bisa disaksikan di belahan  Amerika, Eropa, dan Afrika saja. Karena tidak bisa melihat langsung ,bagi penduduk  belahan bumi yang lain tentu bisa melihat momen fenomenal ini meskipun hanya  lewat tayangan televisi  inipun , jika ada stasiun yang berminat menyiarkan acara fenomenal ini.
Ketika bulan berada di dalam bayang-bayang bumi namun  tak membuat bulan menghilang dari pandangan. Hal ini dikarenakan,yang terjadi adalah  umbra--bayangan paling gelap bumi--ini sejatinya tak benar-benar gelap sama sekali .Faktor penyebabnya karena daerah yang  berbentuk kerucut itu ternyata memang masih disinari cahaya meskipun hanya sekedar  berwarna merah temaram  atau merah sangat  redup. Sebenarnya  Cahaya merah ini berasal dari sinar matahari yang dipendarkan atmosfer bumi kemudian  merambat ke dalam kerucut bayangan bumi  saat itu. Peristiwa alam inilah yang menjadi penyebab kenapa  bulan  tampak seperti  merah darah . 
"Warna merahnya sangat indah, Tapi bagi sebagian orang menyebutnya warna merah darah," ujar ahli astronomi dari American Museum of Natural History, Neil deGrasse Tyson.
Melalui situsnya National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengatakan fase total gerhana bulan 28 September nanti akan berlangsung selama 1 jam 11 menit. Selama itu pula bulan yang semula berwarna putih terang berubah menjadi merah.Dan puncaknya gerhana sendiri bakal terjadi pukul 09.47 WIB.
Ilustrasi gerhana bulan total 28 September 2015. (Kredit: Tomruen)
 Dalam astronomi, Gerhana bulan kali ini  merupakan kejadian langka yang disebut tetrad. Istilah tetrad menandai gerhana bulan total yang terjadi empat kali secara berturut-turut. Tetrad kali ini merupakan rangkaian gerhana bulan total April 2014, Oktober 2014, April 2015, dan September 2015. 
Gerhana bulan total September ini bersamaan dengan keberadaan bulan di jarak terdekatnya ke bumi. Bulan memang memutari bumi dalam orbit elips sehingga jarak dua benda langit ini bervariasi sepanjang tahun.
Posisi bulan dalam kondisi terdekat dengan bumi dikenal sebagai perigee yaitu 363 ribu kilometer. Adapun posisi terjauh bulan dari bumi disebut apogee yaitu 405 ribu kilometer. Bulan pada posisi terdekat dengan bumi akan 14 kali lebih besar ketimbang bulan pada posisi terjauh.
Lantas bagaimana bisa tiga peristiwa langit yang melibatkan bulan ini dikaitkan dengan kiamat?
Portal berita Mirror menyebutkan wacana kiamat pada 28 September ini dikemukakan pendeta Kristen John Hagee dari Cornerstone Church di San Antonio, Texas, dan Mark Blitz. Hagee menyebut gerhana tetrad menjadi pertanda kiamat sebagaimana disebutkan dalam Alkitab Kitab Kisah Para Rasul 2:20 dan Kitab Wahyu 6:12.
Kitab Kisah Para Rasul 2:20 berbunyi: Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Kitab Wahyu 6:12 menyebutkan: Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
"Dua bulan merah darah sebelumnya berbarengan dengan berdirinya negara Israel pada 1948 dan penaklukan kembali Yerusalem oleh Israel pada 1967,” ujar Blitz.
Hagee berceramah soal bulan merah. (Kredit: Messages of God, Youtube)
Tyson yang dikenal sebagai astronom yang kerap membungkam ramalan kiamat--misal, kiamat 2012--mengatakan sebagian orang mengartikan bulan merah darah secara harfiah. "Padahal warna merah bulan bisa seperti apel juga," kata Tyson. Dia juga memastikan warna merah di permukaan bulan merupakan peristiwa astronomi biasa yang tidak akan memicu kehancuran di bumi.
Tyson, astronom yang paling duluan masuk neraka kalau kiamat 28 September 2015 benar-benar terjadi. (Kredit: istimewa)
Menurut Tyson, agamawan kerap memberikan peringatan kiamat dalam waktu dekat, pada skala yang masih bisa dijangkau usia manusia. "Agamawan tidak bakal mendapat pengikut jika menyebut dunia berakhir dalam ribuan tahun karena tak menimbulkan rasa kegentingan," ujarnya berseloroh.
Studi bintang sendiri memperkirakan kehancuran bumi akan terjadi sekitar 5 miliar tahun mendatang. Setelah mempelajari miliaran bintang yang ada di galaksi, astronom berkeyakinan matahari bakal kehabisan bahan bakar akan membengkak menjadi raksasa merah. Radius matahari ketika itu akan mencapai orbit bumi sehingga planet yang menjadi rumah bagi kehidupan terpanggang gas panas permukaan matahari.
SUMBER:  Tempo/ MIRROR.CO.UK

No comments:

Post a Comment